Jumat, 24 Februari 2017

Making Mistakes in English is OK



Making mistakes in English is OK as long as people understand you. I agree with this opinion because both native speakers in English and people who are using English as a second language certainly ever made mistake when they used English. It is normal. Nobody is perfect.  Studying and learning English without making mistakes are impossible. In my mind, English is just taught in the school, and it is never used at home, except if one of his parents is foreigner.  It means that we rarely use English for daily life. Its impact is that we usually make mistakes when we use English for conversation or making sentence.
Making mistakes is the key to understand a language. Why making mistakes is the key to open and enter into a language? It is because every mistake that we make is the way to make us understand how to say or make a sentence correctly. In short, we learn to improve ourselves from our mistakes. Making mistakes is the way to see our weakness and leak in learning a language, including English.
There are people who think that their English are perfect, but when they meet English native speakers then they realise that they make some mistakes so that their English need to be improved. The same thing prevails to us. Because of that the important thing that we must possess is the ability to accept.  This ability demands us to be humble. But, to be a humble person, we need boldness to accept our lack and weakness.  This boldness is foundation for accepting every mistake that we do when we are learning English. Everyone who wants to use English for his daily life must consider this concept.
Actually, native speaker in English can accept us with all of our lack and weakness. In their mind, we are people who are learning and using English as a second language. Definitely, this is a chance for convincing them that we can use English. They will be happy because we can talk and write in their language. In many cases, English native speakers precisely help people who are using English as a second language for studying and learning English. We just need to practice English to that we minimize every mistake that we make in using English.

Kamis, 16 Februari 2017

Berubah atau Lenyap

Dahulu kala ada seorang filsuf yang mengtakan bahwa perubahan itu mutlak. Kemutlakan itu sendiri ialah perubahan. Peryataan ini terkesan absurb. Inilah kenyataan dari hidup ini. Perubahan itu niscaya. Keniscayaan itu rupanya mutlak, tak dapat ditukar. 
Segala sesuatu itu berubah. Perubahan itu tidak dapat ditolak. Yang dapat kita lakukan adalah menerima, menghadapi, atau kalah diterpa perubahan. Kalau perubahan niscaya dan tidak dapat dielakan, so mengapa perubahan itu ada. Saudaraku, perubahanlah yang membuat hidup ini menarik dan berarti. Apalah arti dunia ini bila ia tidak ada? Yakinlah, hidup kita penuh dengan kebosanan karena semuanya sama. Bertemu dan beraktivitas dalam keserupaan. Kebosanan akan menghantui dan membunuh kita. 
Hidup yang dinamis menciptakan makna. Makna dari statis adalah kehampaan dan kebosanan. Lain halnya, kedinamisan dalam hidup menghadirkan beragam pengalaman. Pengalaman pun menciptakan kualitas dan kuantitas pemahaman. Maksudnya, satu pengalaman bisa ditafsirkan dengan beragam pemahaman. Alhasil, makna pun beraneka. Bagaimana dengan kedinamisan? Kedinamisan hidup memunculkan aneka pengalaman. Pastinya, makna yang dihasilkan pun beragam. Semua ini dapat dimengerti ketika perubahan itu berani direngkuh.
Merengkuh perubahan dengan sendirinya berarti mengimani perubahan. Percaya ia nyata tidak serta-merta berbuah manis. Banyak kerancuan yang muncul. Bagaimana semuanya ini bisa terjadi? Sekarang mari tengok ke dalam diri. Mengimani tanpa berpikir menciptakan kebutaan dan keabsurban. So, bagaimana seharusnya? Perubahan diimani dalam bentuk kesadaran total diri. Mmembiarkan saja perubahan berlalu berarti kita hidup dalam kestatisan. Artinya, kita memilih kehampaan. Akhirnya adalah lenyap. Siapa yang tidak merengkuh perubahan, ia lenyap. Habis hilang dalam lembah hampa makna.