Artikel-artikel yang ada ada di blog ini merupakan suatu kumpulan pemikiran. kerapkali pikiran-pikiran itu membutuhkan tempat pewujudannya. Blog ini adalah bentuk pewujudan pikiran dan perasaan penulis ketika mengamati sesuatu. Harapan dibalik semua artikel ini, agar hidup, pengalaman, dan refleksi itu terus memiliki makna dan dibagikan kepada sesama. apa yang dibagikan tidak akan pernah hilang dan terterabut.
Selasa, 08 Maret 2011
Sebuah Tinjauan Anomi Kejahatan Atas Film Public Enemies
I. Pengantar
Jhon Dillinger adalah seorang penjahat terkenal Amerika pada era 1930’an. Kejahatannya berkaitan dengan perampokan atas bank-bank. Sudah puluhan bank yang menjadi objek rampokanya. Polisi kewalahan menghadapi ulah Jhon Dilinger dan komplotannya itu. Komplotan Jhon Dillinger ini mengindikasikan adanya sisi anomi. Anomi adalah sebuah istilah yang diperkenalkan oleh Émile Durkheim untuk menggambarkan keadaan yang kacau, tanpa peraturan. Kata ini berasal dari bahasa Yunani a-: "tanpa", dan nomos: "hukum" atau "peraturan". Untuk menganalisa film dari sisi anomi perlulah kiranya melihat isi singkat atau sinopsi film ini. Kemudian, diikuti dengan menganalisa film dari ciri-ciri anomi pada para aktor, terutama Jhon Dilinger.
II. Sinopsis Film Public Enemies
Film yang disutradarai oleh Michael Mann, diawali dengan sebuah kisah yang tragis, yakni penjebolan penjara oleh John Dillinger dan John Hamilton yang menyamar sebagai petugas tahanan. Misinya ialah membebaskan anggota kemplotan mereka. Misi itu sebenarnya menuai hasil yang bagus, namun misi itu ternodai dengan terjadinya baku tembak sehingga terjadi yang tidak diinginkan. Akan tetapi, komplotan yang tersisa melarikan diri dan bersembunyi di bawah perlindungan mafia di Chicago. Kisah selanjutnya, terjadi sebuah renteran perampokan bank. Menarik bahwa di tengah situasi semacam itu, terjadi kisah asmara antara Dillinger dengan Billie Frechette. Kemudian, mereka berpisah. Melvin Purvis, seorang anggota FBI tak henti-hentinya menburu Dillinger. Polisi akhirnya menemukan Dillinger dan menahannya beserta komlotannya di Tucson. Namun, karena kelicikaannya, Dillinger berhasil melarikan diri. Kejahatan Dillinger telah menyebabkan pemerintah Amerika Serikat untuk mulai mengusut kejahatan lintas Negara bagian dan mulai membahayakan bagi usaha perjudian Nitti yang menguntungkan. Kemudian, Dillinger kembali merampok bank di Sioux Fall bersama komplotannya. Di samping itu, setelah berpisah cukup lama dengan kekasihnya, akhirnya Dillinger bertemu kembali dengan kekasihnya dan ia berencana untuk melakukan perampokkan lagi untuk membiayai hidup mereka selanjutnya.Di tengah situasi seperti itu, ia bertemu kembali dengan Allvin Karpis yang ingin merekrutnya untuk merampok kereta api, namun Dillinger tidak tertarik.Akhirnya, dalam sebuah acara nonton di bioskop, polisi berhasil menembak mati Dillinger.
III. Analisa Film Public Enemies
Adapun ciri-ciri dari seorang atau situasi anomi adalah tidak adanya sturktur hirarki nilai bagi dirinya, tidak adanya konsep yang jelas, keterpecahan pribadi, tidak mempunyai otonomi, memiliki banyak keinginan. Analisa film ini sendiri adalah melihat dan menunjukkan ciri anomi yang ada pada para tokoh, terutama Jhon Dilinger.
a. Tidak Memiliki Struktur Hirarki Dan Konsep Yang Jelas Atas Nilai
Jika kita merujuk pada teori Emile Durkheim tentang anomi, kita akan menemukan bahwa anomi terjadi karena ketidakhadiran atau berkurangnya nilai-nilai standar, dan perasaan alienasi dan ketiadaan tujuan. Hal ini sangat umum terjadi jika masyarakat tersebut mengalami perubahan-perubahan besar dalam situasi ekonomi, terlebih bila terjadi kesenjangan besar antara teori-teori dan nilai-nilai ideologis yang diakui dan dipraktekkan . Tetapi kita tahu bahwa orang yang mengalami anomie terus diancam oleh konflik, yang membuatnya tidak bebas karena ia kehilangan orientasi dalam menentukan hirarki nilai, sehingga ia membutuhkan sosok pengatur dalam hidupnya. Dalam film The Public Enemies memang tidak ditunjukkan secara eksplisit apa penyebab kejahatan yang dilakukan oleh John Dillinger (Johnny Depp) dan kawan-kawannya. Menurut hemat penulis, terjadinya kejahatan besar kemungkinan didorong oleh hilangnya struktur hirarki dan konsep atas nilai tersebut. Kekejaman, sikap tidak adanya belas kasihan yang ditunjukkan dalam film ini bisa menjadi bukti bahwa John Dillinger dan kawan-kawannya telah melupakan arti kebebasan manusia sebagai pribadi dan makhluk komunal, serta menganggap rendah nilai hidup manusia. Padahal, seperti yang diketahui bahwa hidup manusia itu sangat bernilai, tetapi dalam film ini mereka telah bertindak nekad dan kejam. Tak ada penghargaan atas hak azasi manusia.
b. Keterpecahan pribadi
Jhon Dillinger sebagai seorang pribadi kokoh dengan niat dan pendiriannya bahkan tega membunuh orang lain, pada dasarnya juga memiliki sifat sentimentil. Hal ini ditunjukkan dengan hubungan yang dekat dan mesra dengan seorang wanita yang bernama Billie Frechette. Di satu sisi, ia adalah orang yang tidak mengenal belaskasihan, yang adalah cinta, tetapi di lain pihak ia juga memiliki rasa cinta yang ditunjukkan dengan hubungannya dengan Billie. Dengan demikian, Jhon Dilinger ini memiliki pribadi yang terpecah atau mendua yang merupakan salah satu ciri orang yang anomi.
c. Tidak mempunyai otonomi
Seorang yang anomi tidak memiliki otonomi. Maksudnya adalah orang yang demikian merupakan orang terkekang oleh suatu hal. Jhon Dilinger adalah orang bebas secara hukum, bahkan lebih tepat adalah pelawan hukum karena memandang hukum dengan sekehendak hati dan pikirannya saja. Namun, ia bersama komplotannya tertekan karena terus diburu oleh keinginannya dan juga oleh pihak berwajib karena perampokkan yang ia lakukan. Secara sederhananya adalah Jhon Dilinger dan komplotannya tidak memiliki otonomi baik atas dirinya maupun atas masyarakat yang diwakili oleh FBI, yakni negara.
d. Mempunyai banyak keinginan
Memiliki banyak keinginan bukanlah suatu yang salah, tetapi ketika keinginan itu membingungkan seseorang sehingga tidak memiliki prioritas yang jelas, maka keinginan iu telah menyebabkan seseorang atau masyarakat berada dalam situasi anomi. Pada film ini, para tokoh terjebak dalam pelbagai keinginan. Banyaknya keingian dari para tokoh dalam film ini tidaklah ditunjukkan secara jelas, tetapi aktor utama, Jhon Dilinger, memperlihatkan bagaimana gaya hidup mereka yang terkesan mewah. Gaya hidup Jhon Dilinger yang mewah ini tentu membutuhkan banyak uang agar cara hidup demikian dapat terpenuhi. Perampokan yang ia lakukan tampaknya guna memenuhi keinginan-keinginan yang ia miliki itu, dan bukan tidak mungkin juga semua komplotannya.
IV. Penutup
Anomi sebagai suatu teori sosial mengenai keterkekangan pribadi maupun kelompok masyarakat sungguh tampak dalam film ini secara khusus pada tokoh Jhon Dilinger. Anomi sendiri itu sendiri tampak jelas pada tokoh Jhon Dilinger yang berlaku seenaknya tanpa merasa ada hukum yang mengikat. Ia seakan-akanl tidak memiliki kekangan, tetapi pada dasarnya orang berada dalam kekangan sehingga dapat dikatakan tidak bebas.
Daftar Pustaka
Dari buku :
Isdaryanto, Johanes Bosco, Lic. Filsafat sosial, Malang : STFT. Widya Sasana. 2005.
Dari internet :
http://id.wikipedia.org/wiki/Anomie, Diakses tanggal 27 Oktober 2010.
http://id.wikipedia.org/wiki/Public_Enemies_(film_2009), Diakses tanggal 1 November 2010.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar