

By : Antonius Doni
1. Pendahuluan
Semua orang pasti ingin cepat memahami sesuatu. Namun perlulah dipahami bahwa untuk memahami atau mengerti sesuatu itu bukanlah suatu yang mudah dan instan. Semua itu pastilah memerlukan proses. Orang pada masa kini kadang lupa akan proses itu. Apa yang akan ditunjukan pada tulisan ini merupakan suatu usaha menghayati proses itu. Sebelum kita masuk pada cara belajar cepat, yang tetap memperhatikan proses saya ingin menunjukan suatu tahap yang harus dipahami lebih awal, yakni mengenal gaya belajar. Jadi tulisan ini memiliki dua point besar yang akan menjadi pembahasan utama, pertama gaya belajar dan metode belajar dengan cepat.
2. Gaya Belajar
Dalam majalah Focus on the Family, edisi Oktober 1994, ada sebuah artikel karya Cynthia Ulrich Tobias yang menarik perhatian saya. Artikel tersebut berjudul The Way They Learn. Ny. Tobias menjelaskan bahwa ada empat gaya atau cara kita belajar (menangkap pelajaran) dan ia mendasarkan pokok pikirannya itu pada hasil riset Dr. Anthony F. Gregorc. Menurut Dr. Gregorc, ada dua hal penting yang perlu diketahui tentang bagaimanakah kita menangkap suatu pelajaran.
Pertama adalah persepsi, yakni bagaimanakah kita menangkap sesuatu. Ternyata ada di antara kita yang lebih cepat menangkap sesuatu yang nyata atau konkret dan ada yang lebih cepat menangkap sesuatu yang tidak kasatmata atau abstrak. Kedua, setelah kita menangkap suatu pelajaran atau informasi yang baru, ada di antara kita yang mengatur informasi yang baru itu secara berurutan dan ada yang mengaturnya secara acak. Anak yang bertipe berurutan biasanya menyukai metode belajar satu demi satu sedangkan anak yang bertipe acak lebih menyukai metode belajar secara spontan, tidak harus berurutan. Nah, berdasarkan keempat konsep in i, Ny. Tobias menyusun empat gaya belajar agar orangtua lebih dapat memahami cara anak mereka belajar. Setiap anak sebenarnya memiliki kemampuan untuk menggunakan tipe yang lain namun biasanya anak mempunyai satu tipe yang dominan.
Anak yang bertipe Konkret Berurutan biasanya mengalami kesulitan apabila ia diminta untuk menangkap suatu pelajaran yang bersifat abstrak dan yang memerlukan daya imajinasi yang kuat. Ia cenderung menangkap pelajaran yang dipresentasikan secara verbal dan yang dapat ia lihat. Dengan kata lain, ia membutuhkan banyak contoh atau peragaan dan semua ini disajikan dalam bentuk yang sistematis atau berurutan. Istilah kunci untuk anak yang bertipe Konkret Berurutan ialah satu demi satu dan nyata. Ia tidak bisa diburu-burui sebab ia harus "mengunyah" pelajaran atau informasi yang diterimanya satu per satu. Ini tidak berarti bahwa ia lebih lamban daripada anak lainnya. Keterpakuannya pada kerapian membuatnya sukar menangkap beberapa hal pada waktu yang bersamaan.
Anak yang bertipe Abstrak Berurutan dilengkapi Tuhan dengan kemampuan bernalar yang tinggi. Anak ini cenderung kritis dan analitis karena ia memiliki daya imajinasi yang kuat. Pada umumnya ia menangkap pelajaran atau informasi secara abstrak dan tidak memerlukan peragaan yang konkret. Biasanya ia bersifat pendiam dan menyendiri karena ia sibuk berpikir dan menganalisa. Ia pun lebih menyukai pelajaran atau informasi yang disajikan secara berurutan atau sistematis. Bagi anak ini, istilah kuncinya adalah, satu demi satu dan imajinatif.
Sebaliknya, bagi anak yang bertipe Abstrak Acak, pelajaran yang disajikan secara berurutan atau sistematis tidaklah menarik. Cara belajarnya tidak teratur dan penjadwalan sangatlah menyiksanya. Ia tidak terbiasa terpaku oleh pengajaran di dalam 0kelas; baginya semua pengalaman hidup merupakan pelajaran yang berharga. Istilah kunci untuk tipe ini ada!ah spontan dan imajinatif.
Anak yang bertipe Konkret Acak adalah anak yang penuh dengan energi dan ide-ide yang segar. Ia belajar banyak melalui pancainderanya dan tidak terlalu tertarik dengan hal-hal yang memerlukan penalaran secara abstrak. Ciri praktisnya yang diperkuat oleh kemampuannya menerima pelajaran secara acak membuatnya menjadi seorang anak yang penuh dengan ide-ide yang baru. Kesulitannya adalah melakukan hal-hal yang sama sebab baginya hal ini sangatlah membosankan. Anak bertipe ini cenderung mengalami masalah dalam sistem pengajaran di sekolah karena ia bukanlah tipe penurut. Istilah kunci baginya adalah spontan dan nyata.
Sebagaimana kita dapat melihatnya, setiap anak (dan juga kita) belajar dengan cara yang berbeda. Sebagai orangtua atau pendidik sangatlah penting bagi kita untuk mengenal ciri belajar anak kita. Pemahaman yang tepat sudah tentu akan menghasilkan buah yang optimal. Sebagai penutup, di bawah ini akan dituliskan satu kuesioner yang dikembangkan oleh Ny. Tobias berdasarkan karya pikir Dr. Gregorc. Pembaca dapat mengisinya sendiri dan setelah itu mengisinya untuk anak Anda. Siapa tahu bermanfaat!
Apakah Gaya Anda?
Paparkanlah kecenderungan Anda pada umumnya. Bubuhkanlah tanda cawang (V) pada kotak yang terletak di depan setiap kalimat yang paling mencerminkan kecenderungan Anda.
Jawablah sebanyak-banyaknya kalimat-kalimat yang mencerminkan ciri-ciri Anda.
Konkret Berurutan
• Lebih suka melakukan sesuatu dengan cara yang sama.
• Paling cocok bekerja sama dengan orang-orang yang tidak ragu-ragu dalam mengambil tindakan dengan segera.
• Lebih tertarik akan hal-hal yang nyata atau konkret daripada mencari-cari suatu makna yang tersembunyi.
• Lebih menyukai ruangan yang bersih dan rapi.
• Bertanya, "Bagaimanakah saya mengerjakannya?"
• Konkret Acak
• Memecahkan masalah dengan kreatif.
• Bertindak tanpa pikir panjang.
• Paling cocok bekerja sama dengan orang-orang yang dapat mengikuti saya.
• Menyukai perubahan-perubahan di sekitar saya.
• Memilih hanya mempelajari hal-hal yang perlu diketahui.
• Abstrak Berurutan
• Menginginkan sebanyak mungkin informasi sebelum mengambil suatu keputusan.
• Membutuhkan waktu yang cukup untuk mengerjakan suatu tugas dengan baik.
• Lebih suka menerima pesan-pesan atau penugasan dalam bentuk tulisan daripada sekadar lisan.- Ingin tahu dari manakah orang itu mendapatkan faktanya.
• Bertanya, "Di manakah saya bisa memperoleh lebih banyak informasi?"
• Abstrak Acak
• Lebih suka mengecek dengan orang lain dulu sebelum mengambil keputusan akhir.
• Berusaha peka dengan perasaan orang lain.
• Mudah bekerja sama dengan orang lain.
• Tidak merasa terganggu dengan ruangan yang berantakan.
• Meminta pendapat orang lain sewaktu merasa bimbang.
3. Cara belajar dengan cepat
Lalu bagaimana caranya untuk belajar cepat ? Konsep belajar cepat yang saya anjurkan adalah konsep MASTER. Istilah MASTER di sini adalah singkatan dari Motivating your mind, Acquiring the information, Searching out the meaning, Triggering the memory, Exhibiting what you know, dan Reflecting what you’ve learned. Berikut ini keterangan detailnya:
1. Motivating your mind (memotivasi pikiran)
Langkah pertama dalam belajar cepat adalah motivasi. Ini penting sekali. Berapa banyak orang yang berusaha untuk belajar tanpa motivasi ? Mereka menganggap belajar sebagai suatu bentuk "penderitaan". Dengan sikap seperti ini bisa dibilang secara bawah sadar otak akan menolak informasi yang masuk karena dianggap negatif ! Jelas saja kita jadi sangat sulit belajar. Bandingkan dengan orang yang termotivasi, yang menganggap belajar itu seru dan mengasyikkan. Secara bawah sadar otak akan dengan senang hati mempersilakan informasi untuk masuk.
2. Acquiring the information (memperoleh informasi)
Ada tiga gaya belajar utama, yaitu visual (melalui penglihatan), auditori (melalui pendengaran), dan kinestetik (melalui tindakan). Kita akan lebih cepat menangkap informasi kalau kita belajar sesuai dengan gaya belajar kita. Oleh karenanya kita perlu mengenali gaya belajar yang cocok untuk kita lalu mempraktekkannya. Hasilnya kita akan lebih cepat menangkap informasi.
3. Searching out the meaning (menyelidiki makna)
Sekedar membiarkan informasi masuk sama sekali tidak cukup. Kita harus berusaha untuk mendapatkan makna dari informasi itu. Ini sama seperti mencerna informasi yang masuk sampai memahami hakikatnya luar dalam. Jadi bukan hanya menghafalkan fakta, tapi terus maju sampai memahami konteksnya dan penerapannya untuk hal-hal lain. Berapa banyak orang yang hanya berusaha menghafal fakta tanpa memahami maknanya ?
4. Triggering the memory (memicu memori)
Memahami makna merupakan hal yang sangat penting, tapi kita juga harus mampu mengingat fakta. Banyak orang yang punya daya ingat luar biasa. Contohnya ada orang Jepang yang menghafalkan angka pi sampai ribuan angka di belakang koma ! Ck…ck… (biasanya kita hanya hafal dua angka yaitu "14" dari "3.14"). Ada banyak teknik yang bisa memudahkan kita mengingat fakta. Singkatan seperti "MASTER" merupakan salah satunya. Akan jauh lebih mudah untuk mengingat enam langkah Accelerated Learning kalau kita memakai singkatan "MASTER".
5. Exhibiting what you know (memamerkan apa yang anda ketahui)
Memamerkan di sini bukan berarti sok tahu. Yang dimaksud adalah kita harus berusaha membagikan ilmu kita ke orang lain. Saat membagikan ilmu ke orang lain kita justru akan mendapatkan lebih banyak lagi ! Percaya tidak ? Saya sendiri sudah sering membuktikan hal ini. Bagi saya, salah satu penerapan langkah kelima ini adalah menulis blog. Apa yang saya dapat saya bagikan dalam bentuk blog. Dan hasilnya … luar biasa ! Saya sendiri jadi jauh lebih mengerti tentang topik yang ditulis. Apalagi kalau mendapatkan masukan dari teman-teman dalam bentuk komentar.
6. Reflecting what you’ve learned (merefleksikan bagaimana Anda belajar)
Nah, inilah langkah terakhir dalam konsep MASTER. Kita mesti mengevaluasi cara belajar kita. Mengapa ? Sebab setiap orang punya cara belajar yang unik yang berbeda dengan orang lain. Kita mesti mengembangkan gaya belajar pribadi yang paling cocok dengan kita. Dan ini tentu tidak bisa dicapai dalam waktu semalam. Kita harus mencoba, mengevaluasi, memperbaiki apa yang kurang, lalu mencoba lagi, dan seterusnya. Dengan terus mengevaluasi perlahan-lahan gaya belajar kita akan semakin tajam dan cocok dengan kita.
Begitulah enam langkah konsep MASTER. Saya sangat suka konsep ini dan saya belajar untuk menerapkannya, meskipun masih kurang di sana-sini. Menurut saya, keenam langkah ini memang jitu untuk belajar cepat.
Penutup
Kira-kira inila saran yang dapat saya sampaikan mengenai cara bagaimana agar kita mampu belajar dengan cepat. Belajar dengan cepat sekarang ini merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditelorir lagi. Dunia kerja dan pendidikan menuntut hal yang sama bagi setiap orang yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang hidup di jaman yang seperti ini haruslah pandai-pandai menggunakan kesempatan dan peluang yang ada sehingga dapat memperoleh apa yang hendak kita capai, tetapi perlu diingat bahwa semua ini butuh proses dan bukanlah suatu yang insatan. Saya kira semua orang pasti hendak mencapai yang namanya kebahagiaan. Belajar bagi sebagian orang mungkin meyusahkan tetapi bila sudah menjadi habitus. Belajar adalah suatu kegiatan yang mengasikan dan membahagiakan karena akan berjumpa dengan banyak hal. Kita akan semakin diperkaya. Dan hidup kita akan semakin dilimpahi dengan pandangan dan nilai-nilai serta ide-ide yang segar dan baru. Semoga tulisan ini membawa berkah bagi banak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar