Kamis, 03 Juni 2010

Label : "Unlimited"


pendahuluan
Hidup ini kadang perlu diciptakan dan menciptakan. Inilah awal dari sebuah kehidupan. Tuhanlah yang menciptakakan kita - aku dan kalian semua. Seluruh yang ada memang diciptakan oleh Dia yang tak terjangkau dengan daya nalar, daya rasa dan segala daya yang dimiliki oleh manusia. Benarlah bahwa manusia dengan segala daya tidak dapat menjangkau apa, dimana, bagaimana dan segala hal tentang Dia. Tetapi, Dia tidak membiarkan kita tidak memahami dia. Terlepas dari semaunya itu. Saya tidak mengajak para pembaca untuk masuk pada kenyataan yang tak dapat kita semua selami kecuali oleh rahmat wahyu yang tampak dalam agama-agama dunia ini. Pada tulisan, kali ini, penulia hanya akan mengajak pembaca melihat dan menyadari sejenak fakta tentang Tuhan yang tak terselami itu. Fakta yang penulis maksudkan adalah KE-unlimited-an Tuhan. Jadi tema dasar dari tulisan ini adalah Unlimited. Penulis menyadari pula bahwa manusia, seperti yang disadari oleh banyak agama, ternyata ikut berpartisipasi dalam ke-unlimited-an-NYa. Fakta ini akan menjadi jelas dari betapa kita sebagai manusia tidak banyak mengerti tentang diri kita sendiri. Bila pembaca sekalian mengenal tentang jendela Jauhari, maka pembaca sekalian akan mengerti dengan jelas apa yang disebut dengan Ke-unlimetad-an dalam memahami manusia. secara sederhanya adalah kita tidak pernah dapat paham diri kita secara utuh demikian juga dengan orang lain. kita tidak pernah dapat memhami orang lain secara utuh pula. contoh sederhana adalah pasangan suami istri. walaupun sudah lam hidup berkeluarga - mengandaikan suami-istri sudah mengenal satu sama lain secara mendalam - ternyata sang suami atau istri kadang-kadang terheran-heran akan penemuan baru atas sifat sang suami atau istri yang sebelumnya tidak pernah ia kenal sebelumnya. Sigmund Frued menyatakan bahwa pada manusia itu terdapat id, ego dan superego. Ia mengatakan bahwa manuasia itu memiliki alam bawah sadar. Alam bawah sadar itu juga banyak mempengaruhi alam kesadaran manusia. Alam bawah sadar manusia itu tidak terselami bahkan Sigmund Frued memberi gambaran yang kurang lebih mewakili betapa unlimited diri manusia dengan gambaran gunung es di laut. Gunung es yang tampak pada permukaan itu hanyalah sepulu persen dan yang ada di bawah lautan itu 90 persen. sekali lagi penulis tandaskan bahwa kita berpartisipasi dalam ke-unlimited-an Allah. Nah, setelah melihat bahwa Kita juga berpartisipasi dengan ke-unlimited-an Allah, saya kemudian melihat bahwa kita juga memiliki lebel ke-unlimitredan itu. Manusia juga di dalam dirinya adalah unlimited.

Pemahaman
Unlimited pada dasarnya adalah bahasa inggris yang berarti "tak terbatas". Namun, maksud yang penulils usung dari kata ini bukan sekedar tak terbatas seperti yang tampak dalam bahasa inggris saja. Unlimited ini melampaui segala dan juga dapat pula tidak melampaui segala. Ia tidak boleh hanya dipahami sekedar penuh tetapi juga harus dipahami juga dalam kekurangan. Allah itu penuh dan sekaligus kurang. Allah bebas untuk menjadi apa saja bahkan sekali pun itu kurang atau lebih. Apabila pembaca mengenal ajaran Dao(Tao)maka pembaca akan memahami betapa la tak terdefinisikan dan tak terjelaskan. Demikian pula, unlimited, ia pada dasarnya tak dapat dijelaskan atau didefinisikan. jikalau demikian, usaha penulis dalam memberikan definisi atas unlimited akan sia-sia. Penulis pada dasarnya tidaklah menjelaskan apa itu unlimited tetapi berusaha untuk memberi gambaran terbatas apa itu unlimited. Gambaran terbatas ini pada dasarnya sudah membatasi unlimited. jadi kesia-siaan itu benar adanya.namun dengan tidak memberi kejelasan atas unlimited sama dengan membiarkan diri dalam ruangan gelap yang luas dan kosong. apabila ingin melihat konsep unlimited kita bisa melihatnya dalam To Apeiron-nya Anaximenes. Being-nya Heidegger dan Dao juga turut di dalamnya.

Tulisan ini masih ada lanjutannya nanti pada edisi berikutnya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar